Your Ad Here
Ksatria Petir

Cari!!!

Wednesday, August 24, 2005

I,II dan III

I.Segalanya berubah dengan cepat, tak hanya berubah, tapi juga berlalu, lewat tak berbekas. Sepi sendiri berlalu tanpa perih, diam hanya menyayat jiwa. Ketertawan atas perih selalu buat aku termenung dalam sepi. Duduk pun seakan hanya menanti diri untuk bisa teriak, tapi sungguh tuli telinga hatinya. Aku telah teriak bagai membuang perih, namun dalam hati, karena takut raga ini tak kuat, lalu mati ditikam perih. Perasaan mati, hilang tak berbekas, sepi!!!

II.Senyum dari bibirmu rekahkan jiwa, sejukkan panas dalam hati, walau hebatnya perih aku bisa tersenyum nikmat. Entah mungkin aku gila. Sakit hatiku bisa terobati oleh senyum. Sungguh luar biasa atau aneh. Yang ku tahu adalah yang kurasakan. Dan jika memang harus seperti itu, aku hanya bisa syukuri nikmat Tuhan dengan senyuman. Dan setiap kali sakit datang, aku hanya bisa merinti dan mengeluh dalam hati. Karena hanya tawa dan senyuman terlukis diwajah. Namun terkadang tangis keluar diwajah, tanpa rintihan diawal.

III.Penat ada dikepala resahkan jiwa buatku berputar dalam pekat. Sepi menanti sukmaku yang melayang diluar raga. Saksikan kebodohan-kebodohan manusiawi yang dilakukan raga. Hari terus berlalu dan berganti hitam, melalui kuning dan jingga diwarna langit. Perih cahayanya bagai menusuk mata yang menatap dalam tangis. Aku menanti perih dalam cinta atau menanti cinta dalam perih ? andai ada nikmat walau setitik, pasti bisa tutupi perih yang meniti hari demi cinta.
25 Juli 002Salemba – CCF

1 comment:

Lesung Pipi said...

huhu :'(