Pelan, daun itu jatuh menikmati angin
Berhembus lembut
Menghibur yang tertiup
Lepaskan penat
Bawa jiwa
Terbang bebas
Menembus batas
Daun itu jatuh menikmati angin
Pelan.
19/08’07
Cari!!!
Monday, December 08, 2008
pelan...
Posted by Ksatria Petir at 11:42 PM 0 comments
Labels: Puisi
hakikat
Apakah aku harus marah,
untuk ungkapkan semua serapah?
Saat semua tak dapat melihatku,
Aku yang terkurung jasad
Tak nampak hakikat
10/08 ‘07
Posted by Ksatria Petir at 11:41 PM 0 comments
Labels: Puisi
Harmony II
akan aku lepaskan jasad
akan aku bebaskan jiwaku
namun aku bukanlah aku
aku adalah harmoni
jiwaku menyatu
dengan cahaya
dengan gelap
aku cahaya dalam gelap
aku bayangan dalam terang
aku bersujud kepada Yang Maha Terang
aku bersujud kepada Yang Maha Gelap
aku bersujud kepada Yang Maha Harmonis
aku Jiwa
16/08’07
Posted by Ksatria Petir at 11:40 PM 0 comments
Labels: Puisi
Harmony I
Saat aku harus kalahkan amarah
Saat aku harus batasi kesenangan
Saat aku melebur dalam keduanya
Aku tiupkan hakikat
Dalam keseimbanganku
Kepada harmoni
Sendiri di atas gelap dan terang
Kendalikan keduanya
Dalam keseimbangan
Kuasai, bukan dikuasai
Renangi, bukan tenggelam
Melayang, bukan terhempas
Aku adalah harmoni
16/7’07
Posted by Ksatria Petir at 11:39 PM 0 comments
Labels: Puisi
Sunday, November 09, 2008
malam......ini
aneh... padahal sudah satu malam kemarin gue kagak tidur, eh kok sekarang kagak tidur lagi.... huuuuhh... malam ini menatap layar komputer.........
Posted by Ksatria Petir at 4:09 AM 0 comments
Labels: diary
new villain has born......
DOr!!! Dor!!!! Dor!!!!
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun!!!
00.15 waktu nusakambangan,
kambing hitam paman telah tewas...
sesuai seperti pesanan sang Paman yang bertopi tinggi.
sudah terlalu jauh kita dikendalikan sang Paman
saudara sendiri di eksekusi, demi sebutan pembrantas teror
padahal SAng Paman adalah otak dari segala terror,
Sang Paman yang rela mengorbankan ribuan orang rakyatnya
demi sebuah invasi besar-besaran membuang peluru
yang hampir kadaluarsa tak terpakai
Sang Paman yang menjunjung tinggi hak azasi, katanya...
telah mengkhianati bangsanya sendiri...
ribuan pemuda hilang visi masa depannya
hanya menjadi budak senjata membunuh sesama
sang paman....
yang menciptakan penjahat-penjahat baru...
yang kemudian tertawa puas melihat saudaranya sendiri mati.
03.41
untuk yang rela menanggung kesalahan orang lain
---------------------------------------------------------------
Kepada Korban Bom Bali yang merasa lega setelah eksekusi Amrozi cs, ternyata kalian tidak lebih kejam dari Amrozi(kalau benar dia pelaku Bom).
Posted by Ksatria Petir at 3:25 AM 0 comments
Thursday, September 04, 2008
ketika harus memilih.....
aku harus memilih
menjadi insan yang beriman....
atau
insan yang.......
Posted by Ksatria Petir at 9:44 AM 0 comments
Labels: Puisi
Monday, August 25, 2008
pegel
Sejak pagi aku tak memiliki semangat yang cukup untuk membuka mata, setiap nyeri di tubuh mengikis semangat yang sedari awal memang sudah sedikit...
Anjing!!!!!! Pegel banget sih nih badan gue......
Posted by Ksatria Petir at 8:46 AM 0 comments
Thursday, June 12, 2008
Sang Guru Telah Menyelesaikan Tugasnya
Gua mulai pagi ini dengan senyuman. Semua yg ada bikin gw senyum, khususnya si Ichan, dari subuh dah teriak2 ama cengengesan terus. Jam 8.30 gw kelar mandi, trus siap2 sampe jam 9, waktu gua keluarin Skywave gw dari kandangnya. Waktu Skywave gw dah di luar, gw liat Ngkong gw keluar rumah pake baju batik, n bawa tas. Gw tanya, "Mau kemana, Ngkong?".
"Mau rapat PWRI, di rumah pak Kirno."
"Oh, ya udah ayo, kiki anterin."
Gak pake komentar dia lsg bilang iya. Pas dah jalan dia tanya, gw sekalian jalan kerja pa pulang lagi, gw bilang pulang dulu, pake sepatu ama ambil tas. Di jalan gw ga sempet bnyak omong, gw cuma becanda, tanya dia masih mw bawa mtr sendiri ga, trus dia jawab, ngga mau, karena dah tua. Ngga lama dia minta berenti di tempat fotokopi. Turunlah dia dgn gampangnya. Ga sampe 5 menit, kita dah jalan lg. Ga lama jalan, dia cuma tunjukin rumah yg di tuju, sampe, trus dia lsg jalan ke meja tempat temen2nya dah nunggu. Jdnya ga sempet cium tangan. Gw pamit trus lsg jalan pulang, pake sepatu, dan brangkat ke Cikal. Perjalanan ke Cikal, tanpa hambatan apa2. Sampe, absen, nyalain komputer, trus chitchat ma Arief, n Ricky, sambil ngerjain report klub drama. Ga lama telp gw bunyi, dr rumah. Kasih berita kalo Ngkong meninggal. Shock dibuatnya gw. Sedih, karena gw yg anter dia terakhir, dan dia msh sehat, seger buger.
Posted by Ksatria Petir at 12:31 AM 0 comments
Labels: diary
Tuesday, April 15, 2008
Menuju Kegelapan
Sudah satu minggu aku tak menemukan cahaya yang ku harap menunjukan jalanku
aku bingung, lelah dan tak ingat masa-masa aku di terangi cahaya, kecuali dapat kutemukan kembali yang membuatku tersenyum.
Aku sesungguhnya telah di terangi oleh cahaya, sebuah cahaya yang membawa pembaharuan bagiku, tapi cahaya itu belum cukup terang untuk membawaku kembali ke jalan yang lurus. Aku kemudian kembali berlari menuju cahaya yang semakin jauh saat ku kejar....
kemudian aku kembali menuju kegelapan....
Posted by Ksatria Petir at 9:07 PM 0 comments
Labels: Puisi
Tuesday, February 26, 2008
Pernikahan Penuh Intrik - 12 November 2006
The Ijab Qobul - Kagak degdegan bro......
Begaya Ah.... :-)
Hore.... RESMI!!!!!!
Mendengarkan Nasihat Para Sesepuh
Posted by Ksatria Petir at 10:44 AM 0 comments
Labels: diary